Latih Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Potensi Maritim, Dosen PS. LOG Turun ke Labuhan Haji, Lombok
Latih Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Potensi Maritim, Dosen PS. LOG Turun ke Labuhan Haji, Lombok

Tim Dosen Pulang Kampung PS. LOG IPB yang diketuai oleh Dr. Mustaruddin melatih dan mensosialisasikan model ICOFISH-MT kepada kalangan nelayan, pelaku wisata, dan masyarakat di Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Model ICOFISH-MT yang merupakan kepanjangan dari integration of coastal fisheries management and marine tourism membantu penyelesaian konflik dengan cara membangun sinergi/integrasi pada kegiatan-kegiatan yang cenderung berseberangan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2025, dan hari berikutnya dilakukan kunjungan lapang penyelesaian konflik perikanan dan wisata bahari.
Penyelesaian konflik menggunakan model ICOFISH-MT terbagi atas empat tahapan, yaitu: (a) edukasi resolusi berdasarkan tipologi konflik yang terjadi, (b) analisis potensi sinergi/integrasi kegiatan perikanan dan wisata bahari yang berseberangan, (c) penyusunan skema kerjasama (penyertaan aset, modal, aktivitas kunci, manajemen, dan jangka waktunya), dan (d) perancangan bentuk peran yang bisa dilakukan oleh nelayan, pelaku wisata, keluarga nelayan/pelaku wisata, dan masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang disinergikan. Melalui empat tahapan tersebut, konflik yang ada dapat terselesaikan tanpa mendestruksikan kegiatan dari salah satu pihak yang berkonflik. Bahkan para pihak mengkolaborasi kegiatan mereka sehingga saling menguatkan dan menguntungkan. Hal ini sangat relevan dengan kebutuhan lokasi, mengingat perikanan dan pariwisata merupakan sektor unggulan Kabupaten Lombok Timur dan Propinsi NTB.
Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan, terutama pada saat paparan resolusi konfik dan bentuk peran stakeholder. Resolusi konflik yang ditawarkan ada lima, yaitu konsiliasi, mediasi, negosiasi, arbitrase, dan ligitasi. Sedangkan bentuk peran dan sinergi yang bisa dilakukan tatkala integrasi kegiatan perikanan dan wisata bahari dilakukan, diantaranya adalah nelayan menjadi pemandu wisata saat tidak melaut, aktivitas pendaratan ikan di pelabuhan yang juga menjadi destinasi wisata, wisata kuliner mempekerjakan keluarga nelayan dan pelaku wisata, kapal nelayan yang merangkap sebagai kapal wisata, perawatan spot wisata memancing dibantu oleh nelayan dan nelayan dapat menangkap ikan di spot pada saat tidak dikunjungi wisatawan.
Realisasi beberapa bentuk peran dan sinergi, selanjutnya dimatangkan pada saat kunjungan lapang hari berikutnya. Realisasi secara menyeluruh di kawasan Labuhan Haji dilakukan oleh Lembaga Pengelola ICOFISH-MT yang dibentuk pada akhir kegiatan pelatihan dan sosialisasi. Kegiatan ini juga melibatkan mitra dari UPT Pelabuhan dan Kelompok Pemuda Masbagik, Kabupaten Lombok Timur.